Terpenoid
Terpenoid merupakan komponen tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan disebut sebagai minyak atsiri. Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C-5 yang disebut dengan unit isopren. Unit C-5 ini dinamakan demikian karena kerangka karbonnya sama seperti senyawa isopren.
Terpenoid biasanya terdapat pada fraksi uap yang tersuling dari tumbuhan dan inilah byang menyebabkan terbentuknya wangi, harum dan bau yang khas pada banyak tumbuhan. Berdasarkan jumlah atom karbonnya, terpenoid dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
No. | Golongan | Jumlah unit isopren | Rumus | Sumber |
1. | Monoterpenoid | 2 | C10H16 | Minyak atsiri |
2. | Sesquiterpenoid | 3 | C15H24 | Minyak atsiri |
3. | Diterpenoid | 4 | C20H36 | Resin pinus |
4. | Triterpenoid | 6 | C30H48 | Damar |
5. | Tetraterpenoid | 8 | C40H64 | Zat warna karoten |
6. | Politerpenoid | >8 | (C5H8)n | Karet alam |
Senyawa terpenoid khususnya monoterpenoid dan sesquiterpenoid banyak digunakan dalam industri farfum dan penyedap makanan seperti senyawa Farnesol. Contoh lain ialah senyawa α-pinen digunakan sebagai plastik dalam pabrik selulolid dan sebagai bahan daar film fotografi.
Senyawa diterpenoid mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu sebagai hormon pertumbuhan tanaman, anti serangga, senyawa pemanis dan antikarsinogen.
Klasifikasi terpenoid ditentukan dari unit isopren atau unit C-5 penyusun senyawa tersebut. Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya tiga reaksi dasar yaitu :
1. Pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2. Penggabungan kepala dan ekor dari dus unit isopren akan membentuk mono-, sesqui-, di-, tri-, dan poli-terpenoid.
3. Penggabungan kepala dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.
Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan imia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam kelenjar pada jaringan taaman dan ada juga yang terbenyuk dalam pembuluh resin, misalnya terpentin dari pohon pinus. (Ketaren, 1985).
Minyak atsiri umunya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yangterbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) serta berbagai senyawa kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S). Umumnya kmponen kimia dalam minyak atsiri terdiri dari campuran hidrokarbon dan turunannya yang mengandng oksigen yang disebut sebagai terpenoid. Terpenoid merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan satuan terkecil dalam molekulnya yang disebut isopren (C5H9). Senyawa terpenoid mempunyai rangka karbonyang terdiri dari 2 atau lebih satuan isopren. (Finar, 1959).
Minyak atsiri ditemukan dalam berbagai jenis, tergantung pada asal minyak itu diambil dan diproses, karena bahan baku yang berbeda mempunyaio sifat fisika dan kimia yang berbeda. Begitu pula dengan jenis dan kegunaan miyak atsiri, dibedakan pula berdasarkan jenis dan komposisi kandungan kimianya. (Mahyudin,1978).
Sampai sejauh ini proses pembentukan miyak atsiri di dalam tumbuhan masih menjadi perdebatan para ahli, namun yang pasti minyak atsiri mengandung campuran yang rumit dari berbagai senyawa, termasuk didalamnya adalah aldehid, alkohol, ester, keton dan terpen. Untuk komponen yang mengandung aroma, kemungkinan terbentuk dalam bagian hijau daun (kloroplas). Disitu komponen yang dimaksud bergabung dengan glukosa membentuk glukosida yang didistribusikan keseluruh bagian tumbuhan. Di tempat-tempat tertentu, khususnya bunga tumbhan menghasilkan zat penawar (enzim) yang mengubah glukosida tersebut hingga menghasilkan minyak atsiri. (Haris,1987).
Minyak atsiri bukanlah senyawa murni, akan tetapi campuran senyawa organik yang kadang kala terdiri dari lebih dari 25 senyawa atau komponen yang saling berikatan satu sama lain. Dari banyak penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa minyak atsiri merupakan senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen serta oksigen yang sifatnya non aromatik. Senyawa-senyawa ini termasuk golngan terpenoid dari jenis mono terpen dan sesquiterpen. Disamping itu beberapa jenis minyak atsiri juga mengandung komponen lain, misalnya senyawa aromatik.